09.59 | Posted in ,
Abu Laits berkata, "Sesungguhnya Allah Ta'ala memiliki malaikat dilangit ke-7 yang selalu sujud kepadaNya semenjak mereka diciptakan sampai hari kiamat dan persendian mereka gemetar karena takut kepada Allah. Bilamana hari kiamat tiba, maka mereka mengangkat kepalanya sambil mengucapkan; "Maha suci Engkau Ya Allah, kami belum menyembah kepada-Mu dengan sungguh-sungguh menyembah."

Demikian ini sesuai Firman Allah Ta'ala: "Mereka (para Malaikat) takut kepada Tuhannya yang menguasai mereka. Dan mereka melakukan apapun yang diperintahkan."(QS. 16 An Nahl: 50).

Intinya mereka tidak maksiat kepada Allah sedikitpun. Rosululloh SAW bersabda, "Ketika tubuh seseorang hamba berkerut karena takut kepada Allah Ta'ala, maka dosa-dosanya berguguran sebagaimana jatuhnya dedaunan dari pohon."Perumpamaan (alkisah) seorang lelaki yang jatuh cinta terhadap wanita. Suatu hari wanita keluar rumah dengan rombongan orang-orang dan lelaki itu menyertai kepergiannya. Lelaki itupun mampu berduaan dengan wanita ditengah hutan. Wanita tersebut berkata,"Apakah semua orang sudah tidur!" Lelaki tersebut sangat gembira mendengar ucapannya. Iapun segera memastikan bahwa rombongan sudah tidur semua. Tiba-tiba wanita itu berkata, "Bagaimana pendapatmu mengenai Allah, apakah Dia tidur!?" Tidak, jawab lelaki. "Bahkan Dia tidak mengantuk dan tidak pula tidur. Artinya Tuhan melihat kita sekalipun orang-orang tidak melihat. Dialah yang berhak ditakuti, bukan mereka!" Lelaki tersebut segera meninggalkan sang kekasih karena takut kepada Allah dan ia bertobat kepada-Nya. Ketika dia meninggal dunia, maka orang-orang memimpikan dia dan mereka bertanya, "Bagaimana Allah memperlakukan kamu?" Lelaki itu menjawab, "Dia mengampuni aku karena aku takut kepada-Nya dan menghapus semua dosa".

Israiliyat
Ditengah kaum bani Israil ada seorang ahli ibadah yang memiliki banyak anak. Keadaannya sangat terjepit dan sering dilanda kelaparan. Istrinya lantas diperintah keluar rumah mencari sesuatu. Dan ia berkunjung ke saudagar kaya, disana ia minta sesuatu yang bisa dimakan oleh keluarga. Malah saudagar itu berkata: "Boleh-boleh saja, asal kamu mau menyerahkan tubuhmu kepadaku." Seorang istri itu hanya bisa diam. Ia langsung kembali ke rumah, namun di rumah ia mendengar teriakan anak-anaknya; "Ibu...Ibu...kami akan mati karena lapar." Dia lantas pergi lagi ke saudagar kaya. Ia menceritakan tentang anak-anaknya. Dan saudagar hanya berkata; "Penuhilah keinginanku". Terpaksa sang istri mengangguk. Disaat saudagar berdua dengannya, tiba-tiba tubuh sang wanita bergetar hebat. Saudagar heran dan bertanya; "Ada apa denganmu?" Sesungguhnya aku takut kepada Allah." Dengan keadaan miskin begini masih takut kepada Allah! Sementara keadaan dirinya yang kaya raya tidak takut kepada Allah! Maka ia segera sadar dan menyingkir dari wanita itu. Dan dia membawakan banyak makanan untuk anak-anak wanita tersebut. Kemudian Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa AS. "Berikanlah kabar kepada si fulan (saudagar) bahwa Aku mengampuni dosa-dosanya. Nabi Musa AS pun mendatangi saudagar itu; "Apakah engkau telah mengerjakan suatu kebajikan antara kamu dan Tuhanmu?" Iapun menceritakan kisahnya dengan seorang wanita. Nabi Musa AS kemudian berkata, "Sesungguhnya Allah Ta'ala mengampuni dosa-dosamu." (Fii Mujami'il Lathoif).

Diriwayatkan bahwa Nabi SAW berkata; "Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman; "Tidak Kuberikan kepada hamba-Ku dua perasaan takut dan rasa aman, (kecuali) barangsiapa yang takut kepada-Ku di dunia, maka Aku beri rasa aman di akherat, dan barangsiapa yang merasa sudah aman dari-Ku, maka kelak dia Kuberi rasa takut di hari kiamat."

Allah Ta'ala berfirman, "Maka janganlah kamu takut kepada manusia, namun takutlah kepadaKu." (QS. 5 Al Maidah: 44).

Firman-Nya diayat lain: "Maka janganlah kamu takut kepada mereka, melainkan takutlah kepada-Ku, jikalau kalian benar-benar beriman." (QS. 3 Al Imran: 175).

Umar ra. pernah jatuh pingsan karena takut kepada-Nya ketika mendengar bagian dari ayat Al Qur'an. Suatu hari iapun pernah mengambil jerami, lantas berkata, "Alangkah beruntungnya aku jikalau dulu aku diciptakan sebagai jerami, bukan makhluk yang disebut-sebut (manusia), dan sangat beruntung bila dulu ibuku tidak melahirkan aku."Iapun menangis sejadi-jadinya, sampai-sampai kedua mata Umar ra. membentuk dua garis hitam. Sabda Nabi SAW, "Seseorang tidak akan masuk neraka kalau pernah menangis karena takut kepada Allah, sehingga ada air susu kembali ke bentuk aslinya."

Daqoiqul Akhbar
Pada hari kiamat kelak ada seorang hamba yang sangat berat timbangan kejahatannya, iapun diperintah untuk dibawa masuk ke neraka. Namun bagian dari rambut (bulu) matanya ada yang berbicara. "Ya Tuhan, Utusan-Mu Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: "Barangsiapa yang menangis karena takut kepada Allah, maka Allah mengharamkan kedua matanya tersentuh api neraka. Padahal aku selalu menangis takut kepada-Mu, maka ampunilah dia." Dia bebas dari neraka hanya karena berkahnya sehelai bulu mata yang dulu di dunia menangis karena takut kepada Allah Ta'ala. Malaikat Jibril memanggil-manggil, "Fulan bin Fulan bebas dari neraka hanya karena sehelai rambut."

Bidayatul Hidayah
Dalam Kitab tersebut menerangkan bahwa bila kiamat tiba neraka Jahannam didatangkan dengan membawa suara gemuruh api neraka yang mengerikan. Dan semua manusia berlutut gemetar melihatnya. Maka Allah Ta'ala berfirman, "Hari ini kamu melihat semua umat berlutut; merangkak dengan lututnya. Merangkak dengan lututnya memenuhi panggilan untuk mengambil kitab catatan amal (QS. 45:28).

Ketika mereka menuju neraka, mereka sudah mendengar gemuruhnya api sejauh jarak 500 tahun. Semua manusia termasuk para Nabi pasti berkata, "Aku mengurus diriku sendiri...." Hanya Nabi Muhammad SAW yang berkata, "Umatku...Umatku...!"

Api neraka Jahim keluar mengulung-ngulung, namun umat Nabi Muhammad SAW segera menghalangi dengan berkata, "Wahai api, tahanlah dirimu demi kebenarannya orang-orang khusuk dan orang-orang yang ahli puasa." Namun api tersebut tidak mau kembali. Kemudian malaikat Jibril mengeluarkan maklumat, "Api neraka menuju umat Nabi Muhammad SAW!" Malaikat Jibril membawa semangkuk air, lalu Rosululloh SAW mengambilnya. Kata Jibril: "Siramkan air ini kepadanya."Rosululloh SAW menyiramkan dan api neraka itu langsung padam. Nabi Muhammad SAW bertanya, "Ini air apa!" Ini adalah air matanya orang-orang durhaka dari umatmu yang menangis karena takut kepada Allah."Api tersebut padam dengan izin Allah.

Nabi Muhammad SAW bersabda (berdoa): "Ya Allah, berilah rizki kedua mataku dengan tangisan yang karena takut kepada-Mu sebelum adanya air mata (Syi'ir); "Wahai kedua mataku, hendaklah engkau menangisi dosaku; yang mengotori umurku dari kedua tanganku, sementara aku sendiri tidak tahu."

(Al kisah): Melalui Muhammad bin Mundzir ra, ; Kalau dia menangis selalu mengusap-usap air matanya pada wajah dan jenggotnya sambil berkata, "Satu riwayat sudah sampai kepadaku, bahwa api neraka tidak akan menyentuh tempat yang pernah digenangi air mata." Dan seharusnya seorang mukmin takut kepada-Nya dari ganasnya siksa Allah Ta'ala dan mencegah semua keinginan nafsu syahwat, sebagaimana yang difirmankan Allah Ta'ala: "Adapun bagi siapa yang durhaka; yang mengutamakan hidup di dunia; maka sesungguhnya neraka Jahim adalah tempat kembalinya; Adapun orang yang takut akan Kebesaran Tuhan, dan menahan dari keinginan hawa nafsu; maka sesungguhnya surga adalah tempat kembalinya." (QS. 79 An Nazi'zt; 37-41).

Barangsiapa yang menginginkan selamat dari siksa Allah, dengan mengharap pahala dan Rahmat-Nya, seharusnya ia bersabar tetap taat kepada-Nya dan menjauhi kemaksiatan.

Zahru Riyadl
Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Ketika ahli surga masuk surga, para malaikat menjemput mereka dengan membacakan semua kebajikan dan kenikmatan. Diletakkan beberapa mimbar, serta ada hamparan luas untuk tempat suguhan makanan dan buah-buahan. Dengan banyaknya nikmat mereka kebingungan, lantas Allah berfirman, "Wahai hamba-Ku, mengapa kalian kebingungan! Hari ini bukanlah tempat kebingungan." Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami memiliki ikatan janji yang waktunya sudah datang!"

Allah Ta'ala berfirman kepada para malaikat: "Bukalah penghalang di wajah mereka."Para malaikat itupun berkata; "Wahai Tuhan kami, mengapa mereka boleh melihat-Mu! Bukanlah mereka orang-orang durhaka!" Lantas Allah Ta'ala berfirman: "Bukalah penghalang itu, sebab mereka termasuk orang yang ahli dzikir, sujud dan menangis di dunia karena ingin berjumpa dengan-Ku." Maka tabir-tabir itu diangkat, dan merekapun bisa melihat Allah. Maka bersujudlah mereka. Kemudian Allah Ta'aa berfirman: "Angkatlah kepala kalian, sebab disini bukan lagi tempat beramal, melainkan tempat kemuliaan."

Allah menampakkan Diri tidak bisa dibayangkan bagaimana. Dan Dia berfirman dengan Ramah-Nya kepada mereka; "Selamat untuk kalian wahai hamba-Ku, AKU sudah meridhoi kalian, dan apakah kalian sudah Ridho kepada-KU!"Mereka menjawab; "Kenapa kami tidak ridho wahai Tuhan! Engkau sudah memberi kesempatan kepada kami untuk melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat mata, yang tidak bisa didengar oleh telinga dan tidak pernah melintas di hati manusia."

Demikianlah maksud firman Allah Ta'ala: "Allah Ridho terhadap mereka, dan mereka Ridho kepada-Nya." (QS. 5 Al Maidah: 119)Firman Allah Ta'ala: "Selamat! Sebagai ucapan dari Tuhan Yang Maha Pengasih." (QS. 36 Yasin: 58).
Category: ,
��

Comments

0 responses to "Takut Kepada Allah"